perjalanan kita belum terhenti sampai disini, kawan (part 1)

31 Okt 2012
dulu, waktu aku masih duduk di bangku SMP, masih jaman-jamannya pencarian jati diri, friendster, dan sebagainya, disitulah aku mulai mengenal dunia, bahwa dunia itu luas, tetapi sempit. saat itu pertama kalinya nemu komunitas animanga tingkat internasional. ternyata salah satu dari member tersebut adalah tetangga dari temanku, nama aliasnya saki. entah kenapa sejak saat itu aku mulai akrab dengannya sampai sekarang. dari dulu cita cita kami sama, mimpi kecil yang masih belum tersampaikan hingga sekarang, yaitu menginjakkan kaki ke jepang. mungkin aneh, tapi yaa itulah mimpi kita.

udahan basa-basinya

kemudian pas kelas 11 sma aku nemu ini


apa salahnya untuk mencoba?
kami bertekad, kalau sudah kelas 12 kita harus apply scholarship ini, kebetulan kualifikasi awal untuk S1 adalah nilai rata-rata rapot harus diatas 85. dan alhamdulillah kita berdua melewati angka tersebut

aku tidak terlalu ingat tanggal-tanggal dari semuanya, tetapi aku baru menemukan informasi baru saat bulan Juni. batas terakhir pendaftaran adalah tanggal 15 Juni, sementara kita belum mempersiapkan apapun, karena terlalu fokus terhadap snmptn tulis yang berlangsung pada 12-13 juni. lalu kami sepakat untuk mendaftar di kedubes jepang tanggal 14. mepet, banget.

semua dokumen lengkap, cuma kita kesana naik apa? kita berdua sama sekali ga pernah kesana, yang ada hanya informasi minim bahwa kedubes berada di jalan MH. Thamrin. kita gatau ke MH. Thamrin mesti naik apa orz

akhirnya kita memanfaatkan kecanggihan teknologi masa kini, google maps
pertama kalinya ini jalan cuma manfaatin google maps. setelah nyatet beberapa spot penting dan nama jalan barulah kita berangkat. sambil bawa-bawa map dan tas kecil, kita berkelana membawa harapan (asik)

naik commuter line jam 10, berharap sampai disana sebelum sore. akhirnya 1,5 jam (kalau ga salah) sampai di stasiun manggarai, kita jalan... iya, karena gatau mesti naik kendaraan lagi kita jalan, menempuh jarak yang kira-kira 3-5km. mencari jalan dalam catatan kecil yang ditulis tadi dengan bantuan google maps

kita melewati sevel, beberapa perusahaan besar, mall, mobil mewah, preman bertato, bar yang ada patung cewenya --sambil merinding takut, terus bule seliweran, banyak bapak-bapak pake kemeja sambil jalan cepet, kita seakan-akan melihat pemandangan "jakarta yang sebenarnya"

F: "ini gedung ibis dimana sih?"
A: "eh kenapa kita ngga gambar petanya aja ya, daripada cuma nyatet spot beginian?"
F: "...."

kemudian kita lewat sarinah, sambil berpikir nanti numpang sholat disini aja kali ya, kemudian jalan lagi. dan akhirnya kita nyerah, tanya satpam bank mandiri

F: "pak, kedutaan besar jepang dimana ya, pak?"
Satpam: "itu dek di seberang, yang ada bendera jepangnya" *sambil nunjuk
F: "oh itu, terus nyebrangnya gimana pak?"
Satpam: "ga bisa dek.. mesti balik ke jembatan penyebrangan tadi.."
.............................okay.jpg

jadi mau ga mau ya kita balik lagi, mengingat jalan MH Thamrin itu besaaar banget ngga kayak jalanan di depok

(diatas jembatan penyebrangan)
F: "jadi ini ya yang namanya jakarta?"
     "sebenarnya kita tuh ga perlu susah-susah pergi ke luar negeri, kita udah punya semuanya di indonesia"
A: "iya, tapi sayangnya cuma buat jakarta.."

sampai disana, lap-lap keringat, menggulung lengan, kemudian berjalan. kita berdua melihat antrian panjang di depan kedubes jepang. seketika nyali kami ciut. ternyata yang daftar banyak ya..
dilihat dari jauh kayak benteng

tetapi aneh, kenapa mereka malah mengumpulkan amplop coklat di satpam dan menuliskan alamat dengan tujuan kedutaan jepang departemen pendidikan? kenapa tidak langsung masuk saja? kemudian kami melihat mbak mbak yang membawa amplop, masuk melewati pintu depan. mungkin dia ingin mendaftar juga

setelah masuk, KTP ditahan di pintu depan, untuk alasan keamanan. kemudian berjalan ke sebuah ruangan untuk pemeriksaan tas, baru kami dibolehkan untuk masuk. cuma.. bingung mesti ngapain. hening selama beberapa menit, cuma berdua disana

A: "kita naik tangga nih?"
(ada mbak-mbak lewat)
M: "mau daftar beasiswa ya?"
A&F: "iya"
M: "undergraduate bukan?"
A&F: "iya"
M: "oh, naik keatasnya bareng yuk"
alhamdulillah deh nemu orang, kita naik tangga, lalu masuk deh ke bagian pendidikannya itu. ternyata digabung sama perpustakaannya ya. di dalam, penuh, nyerahin dokumennya juga ngantri. staff disana ngomong pakai bahasa indonesia campur jepang, lucu
kita ambil semua flyer di informasi kayak anak kesurupan
lalu menuju pojok ruangan, tempat penyerahan dokumen untuk melamar beasiswa. saat giliranku tiba, mapnya malah suruh dibuka, nyerahinnya langsung kertas aja gitu (terus buat apa beli map?), selesai, tinggal tunggu hasil, nanti akan diberitahu, katanya
saat giliran F, ditolak...

A: kenapa? kok dibalikin lagi?
F: katanya butuh nilai lengkap, di sekolahku cuma ada SKHUN sama rapot fi, ga kayak kamu nilai uts uasnya ketauan
man, ini kedua kalinya ngelamar beasiswa dan selalu teman pendampingku yang ditolak
oke gapapa besok kita ke sekolahmu terus kesini lagi, begitu kataku untuk menenangkan dia

dalam perjalanan, mampir ke sarinah. beda dengan mall-mall lain, sarinah itu bisa dibilang 'indonesia banget'. banyak ukiran ukiran kayu yang khas indonesia. disana aku dan F makan, lalu sholat, pulang

semoga perjalanan kita kesini ga sia-sia ya.. begitu kata F
pulang, berjalan menempuh 3-5km lagi untuk balik ke stasiun manggarai..

0 comment:

Posting Komentar